Barangkali, mereka memahami betul bahwa membangun mesjid adalah membangun rumah Allah. Maka mereka dengan ikhlas meninggalkan pekerjaan mereka, untuk bersama-sama dan bergotong royong membantu tukang dalam aktifitas pembangunan mesjid Ikhwanul Mustafa. Mereka bisa jadi tidak akan mendapatkan apa-apa jika tidak bekerja pada hari itu. Tapi mereka melakukannya. Mereka cukup berbahagia mempersembahkan keringat mereka. Dan mereka melakukannya setiap hari Ahad.
Demikianlah, setiap hari Ahad warga Buttulamba berkumpul dan bersama-sama membantu tukang untuk mempercepat pembangunan mesjid Ikhwanul Mustafa di kampung mereka. Seperti tanggal 20 Januari yang lalu. Mereka bahu membahu menguruk dan meratakan tanah untuk timbunan bagian dalam mesjid, sementara truk yang membawa tanah timbunan lalu lalang.
Sampai pada tanggal 24 Februari yang lalu, progress pembangunan mesjid sudah sampai pada pembangunan pilar-pilar bangunan. Seminggu sebelumnya, tukang baru menyelesaikan pemasangan fondasi. Panitia Pembangunan dua hari lalu baru mendapatkan komitmen bantuan batu merah sebanyak 10.000 dari seorang warga. Insya Allah, tukang akan melanjutkan pekerjaan untuk memasang batu merah tersebut.
Saat ini, panitia sangat membutuhkan bantuan. Rencananya, setelah pemasangan batu merah, akan dipenuhkan sampai ke atas untuk bisa mendukung pemasangan rangka baja ringan untuk atap.