Desain
Mesjid Ikhwanul Mushthafa didesain oleh Wahyullah Bandung Architect. Konsultan desain ini beralamat di kota Balikpapan, Kalimantan Timur.
Untuk menyiasati lokasi mesjid yang terhalang oleh parit di sebelah barat dan rumah penduduk di sebelah timur, bangunan mesjid dibuat memanjang utara selatan. Tempat wudhu ditempatkan di belakang mesjid, sejajar dengan sebuah perpustakaan kecil berukuran 8 x 6 meter dan sebuah kamar kecil untuk petugas mesjid berukuran 6 x 6 meter.
Untuk menyiasati lokasi mesjid yang terhalang oleh parit di sebelah barat dan rumah penduduk di sebelah timur, bangunan mesjid dibuat memanjang utara selatan. Tempat wudhu ditempatkan di belakang mesjid, sejajar dengan sebuah perpustakaan kecil berukuran 8 x 6 meter dan sebuah kamar kecil untuk petugas mesjid berukuran 6 x 6 meter.
Selain ruang utama mesjid, ada beberapa fasilitas yang direncanakan:
1. Rumah, tepatnya kamar Imam. Ruangan yang berukuran 6x6m ini memiliki satu kamar tidur, satu kamar mandi, dan ruang tamu yang bersambung dengan area pantry jika diperlukan. Bisa juga ruangan ini dimanfaatkan untuk kamar pengelola masjid nanti jika Imam memilih tinggal di tempat lain.
2. Perpustakaan. Sejarah peradaban Islam dimulai dari berkembangnya ilmu pengetahuan ketika ilmu diajarkan dan dituliskan. Buku dan kitab menjadi kebutuhan. Sejarah juga menunjukkan bahwa sejak awal kebangkitan Islam, ilmu diajarkan di mesjid-mesjid, kitab dan buku disimpan di perpustakaan, dan perpustakaan di bangun di mesjid-mesjid. Oleh karena itulah mesjid kecil ini dilengkapi dengan perpustakaan. Selain akan menyimpan buku-buku Islam umum untuk rujukan dan penelitian bagi pembaca umum dan mahasiswa, juga akan menyediakan buku anak-anak dan remaja yang mengajarkan akhlak, kecintaan kepada Islam, dan pemahaman Islam yang rahmah.
3. Tempat wudhu dan toilet. Fasilitas umum ini dibangun di belakang mesjid dengan memisahkan ruangan bagi laki-laki dan perempuan. Rencananya, tempat wudhu perempuan akan ditutup sementara tempat wudhu laki-laki akan dibiarkan terbuka. Di dalam ruang wudhu masiang-masing akan disediakan satu toilet.
1. Rumah, tepatnya kamar Imam. Ruangan yang berukuran 6x6m ini memiliki satu kamar tidur, satu kamar mandi, dan ruang tamu yang bersambung dengan area pantry jika diperlukan. Bisa juga ruangan ini dimanfaatkan untuk kamar pengelola masjid nanti jika Imam memilih tinggal di tempat lain.
2. Perpustakaan. Sejarah peradaban Islam dimulai dari berkembangnya ilmu pengetahuan ketika ilmu diajarkan dan dituliskan. Buku dan kitab menjadi kebutuhan. Sejarah juga menunjukkan bahwa sejak awal kebangkitan Islam, ilmu diajarkan di mesjid-mesjid, kitab dan buku disimpan di perpustakaan, dan perpustakaan di bangun di mesjid-mesjid. Oleh karena itulah mesjid kecil ini dilengkapi dengan perpustakaan. Selain akan menyimpan buku-buku Islam umum untuk rujukan dan penelitian bagi pembaca umum dan mahasiswa, juga akan menyediakan buku anak-anak dan remaja yang mengajarkan akhlak, kecintaan kepada Islam, dan pemahaman Islam yang rahmah.
3. Tempat wudhu dan toilet. Fasilitas umum ini dibangun di belakang mesjid dengan memisahkan ruangan bagi laki-laki dan perempuan. Rencananya, tempat wudhu perempuan akan ditutup sementara tempat wudhu laki-laki akan dibiarkan terbuka. Di dalam ruang wudhu masiang-masing akan disediakan satu toilet.
Master Plan
Di area mesjid di bagian belakang, masih ada tanah yang masih kosong. Rencananya, area ini disiapkan untuk membangun sebuah rumah dengan yang bisa menampung sekitar sepuluh anak, juga punya ruang yang bisa menampung sekitar 15-20 orang saat pertemuan. Rumah ini akan menjadi tempat tinggal anak-anak yang akan disiapkan menjadi hafiz Qur'an.
Di area mesjid di bagian belakang, masih ada tanah yang masih kosong. Rencananya, area ini disiapkan untuk membangun sebuah rumah dengan yang bisa menampung sekitar sepuluh anak, juga punya ruang yang bisa menampung sekitar 15-20 orang saat pertemuan. Rumah ini akan menjadi tempat tinggal anak-anak yang akan disiapkan menjadi hafiz Qur'an.